Minggu, 23 Oktober 2011

Ilmu Budaya Dasar


Ilmu Budaya Dasar
1.
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
     Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
     Sedangkan Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
     Ilmu budaya dasar merupakan ilmu yang tanpa kita sadari telah sangat melekat dalam kehidupan kita, baik secara individual, dalam keluarga, maupun dalam masyarakat luas. Namun banyak dari kita yang tidak menyadari dan tidak mengerti akan hal itu, sehingga penerapannya dalam kehidupan menjadi sangat kurang. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi bagaimana seseorang bersikap dalam kehidupannya.
dan tanpa kita sadari pula Ilmu Budaya Dasar selalu kita temui dalam kehidupan kita, melalui pergaulan sehari-hari di kampus, dalam masyarakat, dan dalam keluarga. Pentingnya kita menyikapi mengenai Penerapan Budaya Dasar dalam kehidupan sehari-hari akan membuat kita lebih memahami berbagai aturan-aturan atau norma masyarakat agar terciptanya suatu hubungan yang harmonis.
2.
Ruang lingkup materi Ilmu Budaya Dasar
Diantara ruang lingkup dari materi ini yaitu:
1.    Manusia
2.    Hasil budi, pikiran, bahasa manusia
3.    Masyarakat
3.
Tujuan mengetahui Ilmu Budaya Dasar

1.
Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja, yakni diantaranya:


1). Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain. 2). Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup. 3). Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia. 4). Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya. 5). Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya. 6).Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.

2.
Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan
4.
Pengertian manusia
     Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
     Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
     Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
5.
Hakekat manusia
     Seperti yang telah dijelaskan pada pengertian manusia, Manusia mempunyai hakekat dalam menjalani sebuah kehidupan didunia, yaitu berbahasa dan berfikir. Manusia dapat mengembangkan pola berbahasa dan tatacara berfikirnya untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya serta memenuhi kebutuhan hidupnya.
6.
Pengertian kebudayaan
     Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
     Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
7.
Unsur-unsur kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

1.
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:


-
-
-
-
Alat-alat teknologi
Sistem ekonomi
Keluarga
Kekuasaan Politik

2.
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:


-

-
-

-
Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
Organisasi ekonomi
Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
Organisasi kekuatan (politik)
8.
Wujud kebudayaan
     Dalam wujud sebuah kebudayaan, tercermin didalam berbagai aspek kehidupan masyarakat diseluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Budaya timbul dari hasil budi manusia baik yang materi maupun yang non materi (kebendaan).
Contoh materi seperti :

1.
kebudayaan tahlil di jawa,


2.
kebudayaan ngaben masyarakat hindu di Bali (Era-dahulu),


3.
Kebudayaan Pengajian akbar pada masyarakat Betawi, dan lain sebagainya.



Sedangkan Non materi (kebendaan) seperti :
1.    rumah adat,
-       Aceh: Rumoh Aceh
-       Sumatera Barat: Rumah Gadang
-       Sumatera Selatan: Rumah Limas
-       Jawa: Joglo
-       Papua: Honai
-       Sulawesi Selatan: Tongkonan (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lompoa (Makassar Gowa)
-       Sulawesi Tenggara: Istana buton
-       Sulawesi Utara: Rumah Panggung
-       Kalimantan Barat: Rumah Betang
-       Nusa Tenggara Timur: Lopo
-       Maluku: Balieu (dari bahasa Portugis)
2.    alat musik,
-       Jawa: Gamelan, Kendang Jawa.
-       Gendang Bali
-       Gendang Simalungun
-       Gendang Melayu
-       Gandang Tabuik
-       Sasando
-       Talempong
-       Tifa
-       Saluang
-       Rebana
-       Bende
-       Kenong
-       Keroncong
-       Serunai
-       Jidor
-       Suling Lembang
-       Suling Sunda
-       Dermenan
-       Saron
-       Kecapi
-       Bonang
-       Angklung
-       Calung
-       Kulintang
-       Gong Kemada
-       Gong Lambus
-       Rebab
-       Tanggetong
-       Gondang Batak
-       Kecapi
-       Kesok-Kesok
3.    gambar,
-       Jawa: Wayang.
-       Tortor: Batak
4.    patung,
-       Jawa: Patung Buto, patung Budha.
-       Bali: Garuda.
-       Irian Jaya: Asmat.
5.    pakaian,
-        Jawa: Batik.
-       Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.
-        Sumatra Selatan Songket
-       Lampung: Tapis
-       Sasiringan
-       Bugis - MakassarBaju Bodo dan Jas Tutup, Baju La'bu
-       Papua Timur : Manawou
-       Papua Barat : Ewer
6.    sastra/tulisan,
-       Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya Ronggowarsito.
-       Bali: karya tulis di atas Lontar.
-       Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah
-       Sulawesi Selatan Naskah Tua Lontara
-       Timor Ai Babelen, Ai Kanoik
7.    suara,
-       Jawa: Sinden.
-       Sumatra: Tukang cerita.
-       Talibun: (Sibolga, Sumatera Utara)
-       Gorontalo: (Dikili)
8.    hingga makanan, seperti
-        Sumatera bagian Barat: Sate Padang
-       Sumatera bagian Selatan: Pempek Palembang
-       Jakarta: Soto Betawi
-       Jogjakarta: Gudeg
-       Gorontalo: Binde Biluhuta
-       Sulawesi Utara: Bubur Manado(Tinutuan)
9.
Kaitan manusia dengan kebudayaan
1.    Ilmu budaya dasar dalam kehidupan kita sebagai seorang individu, yaitu peran ilmu budaya dasar dalam hati kecil kita, pada saat kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sering kali membimbangkan kita. Ini sangat penting dalam mengambil keputusan-keputusan dalam hidup kita.
2.    Ilmu budaya dasar dalam kehidupan berkeluarga, yaitu bagaimana ilmu budaya dasar dapat mempengaruhi sikap kita terhadap anggota keluarga kita, bagaimana kita seharusnya bersikap agar tidak mengecewakan keluarga, terutama orang tua kita.
3.    Ilmu budaya dasar dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu sejauh apa ilmu budaya dasar dapat mempengaruhi sikap dan tata cara kita dalam bermasyarakat. Bila kita sudah mempunyai dasar
yang kuat, dapat diyakini bahwa kita akan dapat membawa diri dalam  masyarakat.



Sumber    :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar